Uni Soviet atau Uni
Republik Sosialis Soviet adalah negara komunis yang pernah ada antara tahun
1922 hingga 1991. Uni Soviet mempunyai luas wilayah 22.402.200 km2. Luas
wilayah tersebut menjadikan Uni Soviet sebagai Negara adidaya yang besar yang
mampu menandingi kekuatan Negara adidaya Amerika Serikat pada masa itu. Melalui
kebijakan komunisme internasionalnya, Uni Soviet berusaha memengaruhi setiap negara
yang ada di dunia ini agar mengikuti jejaknya menerapkan sistem komunisme
leninisme di negaranya. Usaha Uni Soviet dalam memengaruhi Negara asing
memberikan dampak yang sangat besar. Cina dan beberapa Negara di Afrika
menerapkan sistem komunisme gaya Uni Soviet. Gema komunisme membahana selama 70
tahun sejak tahun 1922 hingga 1991. Selama kurun waktu itulah kebijakan
komunisme juga memeberikan dampak negative kepada rakyatnya sendiri. Selain
sebagai Negara dengan luas wilayah terbesar, Uni Soviet juga merupakan Negara
multietnis. Keberagaman etnis menyebabkan Uni Soviet juga menjadi Negara dengan
keberagaman bahasa. Akan tetapi pada umumnya mereka menggunakan satu bahasa
resmi yang sama, yaitu bahasa Rusia.
Naik turunnya
perekonomian yang dialami Uni Soviet merupakan pekerjaan rumah yang berat bagi
pemimpin Uni Soviet. Sistem pemerintahan gaya komunis tidak mampu mengeluarkan
Uni Soviet dari kemunduran yang sangat jauh meninggalkan lawan-lawannya seperti
Amerika dan Negara-negara Eropa lainnya. Perang Dingin selama 34 tahun yang
dialami Uni Soviet tidak mampu membawa Negara ini untuk keluar dari stagnasi
perekonomian. Meskipun terjadi percepatan alih teknologi secara fundamental,
hal ini tidak diikuti dengan percepatan ekonomi. Ketika di masa kepemimpinan
Mikhail Gorbachev, Uni Soviet tidak mampu untuk berkembang.
Krisis ekonomi dan
politik yang dihadapi oleh Uni Soviet semakin meningkat diawal tahun 1980-an.
Krisis tersebut membuat semakin meningkatnya tingkat kriminalitas dan korupsi
di Uni Soviet. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan baru yang mampu membawa
Uni Soviet ke arah yang lebih baik. Di
bawah kekuasaan Gorbhacev, dia ingin mengembalikan kejayaan Uni Soviet seperti
pada masa kepemimpinan Lenin. Dia berusaha membangun Uni Soviet melalui kebijakannya
yaitu Glasnost dan Perestroika.
Perestroika merupakan
reformasi dalam segala bidang yang dilakukan oleh pemerintahan Uni Soviet.
Reformasi ini mencakup bidang ekonomi, politik, birokrasi, budaya, dan sistem
nilai yang terdapat dalam masyarakat. Diharapkan dengan adanya kebijakan
tersebut, Uni Soviet dapat menata ulang sistem yang berlaku di negaranya dengan
tujuan memperkuat sistem sosialisme. Kemudian kebijakan lainnya adalah Glanost.
Glanost diartikan sebagai era keterbukaan. Kebijakan tersebut membawa angin
positif bagi hak partisipasi masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya kepada
pemerintah. Namun , dua kebijakan tersebut menjadi boomerang bagi Uni Soviet
yang menganut sistim komunisme. Pasalnya setelah pemerintah Uni Soviet
menerapakan kebijakan tersebut, masyarakat belum siap menerima ledakan
perubahan ekonomi dan tidak sanggup menghadapinya. Sehingga memicu terjadinya
pemogokan, aksi demonstrasi ,dan juga meningkatnya kriminalitas di Uni Soviet.
Tema besar yang
diangkat dari kebijakan Glasnost dan Perestroika sebenarnya adalah demokrasi.
Demokrasi ini disalahartikan oleh sebagian kelompok etnis untuk menyuarakan
pendapat, agar mereka dapat keluar dari genggaman Uni Soviet. Kekhawatiran yang
menyeluruh akibat adanya kedua kebijakan tersebut membawa dampak negatif bagi
kehidupan bertetangga antar etnis. Adanya dominasi etnis tertentu dalam
menentukan kebijakan sangat membawa pengaruh buruk, sehingga hal ini
menimbulkan banyak perlawanan. Terdapat pasal yang mampu mendukung legalitas
adanya perlawanan untuk memisahkan diri dari Uni Soviet. Yaitu “ Setiap
Republik Uni berhak secara bebas keluar dari USSR”. Jika kita mengacu pada isi
pasal tersebut, maka tidak heran jika tindakan anti pemerintah marak di Uni
Soviet pada masa Gorbhacev.
Sehingga timbul
lah kaum nasionalis yang ingin mengubah Uni Soviet menjadi Rusia. Muncul kaum
nasionalis karena rasa tidak puas terhadap pemerintah atas kegagalan dan
menangani problematika perekonomian yang dialami Uni Soviet. Kemudian terjadi
banyak gejolak di ibukota Uni Soviet yang banyak menimbulkan korban. Sentiment
anti Gorbachev pun bermunculan. Pada tanggal 8 Desember 1991, terjadi pertemuan
rahasia tiga negara Uni tanpa mengundang Gorbhacev, yaitu : Boris Yeltsin
(RSFSR), Leonid Kravchuk (Ukraina SSR), dan S.Shushkevich (Belarus SSR) yang
mengumumkan berakhirnya Uni Soviet. Pada tanggal 24 Desember 1991, secara resmi
Gorbhacev mengundurkan diri dari kursi kepresidenan Uni Soviet dan merupakan
tanda berakhirnya perjalanan panjang sejarah Uni Soviet.
Hemat saya, Keterbukaan merupakan faktor yang sangat penting untuk mengembangkan dan memajukan negara dari berbagai sektor baik ekonomi maupun politik. Namun keterbukaan bisa menjadi malapetaka bila dianut oleh negara yang mempunyai presiden ditaktor