Rabu, 19 November 2014

Runtuhnya Si Gajah Pengganggu Kebebasan

Uni Soviet atau Uni Republik Sosialis Soviet adalah negara komunis yang pernah ada antara tahun 1922 hingga 1991. Uni Soviet mempunyai luas wilayah 22.402.200 km2. Luas wilayah tersebut menjadikan Uni Soviet sebagai Negara adidaya yang besar yang mampu menandingi kekuatan Negara adidaya Amerika Serikat pada masa itu. Melalui kebijakan komunisme internasionalnya, Uni Soviet berusaha memengaruhi setiap negara yang ada di dunia ini agar mengikuti jejaknya menerapkan sistem komunisme leninisme di negaranya. Usaha Uni Soviet dalam memengaruhi Negara asing memberikan dampak yang sangat besar. Cina dan beberapa Negara di Afrika menerapkan sistem komunisme gaya Uni Soviet. Gema komunisme membahana selama 70 tahun sejak tahun 1922 hingga 1991. Selama kurun waktu itulah kebijakan komunisme juga memeberikan dampak negative kepada rakyatnya sendiri. Selain sebagai Negara dengan luas wilayah terbesar, Uni Soviet juga merupakan Negara multietnis. Keberagaman etnis menyebabkan Uni Soviet juga menjadi Negara dengan keberagaman bahasa. Akan tetapi pada umumnya mereka menggunakan satu bahasa resmi yang sama, yaitu bahasa Rusia.
Naik turunnya perekonomian yang dialami Uni Soviet merupakan pekerjaan rumah yang berat bagi pemimpin Uni Soviet. Sistem pemerintahan gaya komunis tidak mampu mengeluarkan Uni Soviet dari kemunduran yang sangat jauh meninggalkan lawan-lawannya seperti Amerika dan Negara-negara Eropa lainnya. Perang Dingin selama 34 tahun yang dialami Uni Soviet tidak mampu membawa Negara ini untuk keluar dari stagnasi perekonomian. Meskipun terjadi percepatan alih teknologi secara fundamental, hal ini tidak diikuti dengan percepatan ekonomi. Ketika di masa kepemimpinan Mikhail Gorbachev, Uni Soviet tidak mampu untuk berkembang.
Krisis ekonomi dan politik yang dihadapi oleh Uni Soviet semakin meningkat diawal tahun 1980-an. Krisis tersebut membuat semakin meningkatnya tingkat kriminalitas dan korupsi di Uni Soviet. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan baru yang mampu membawa Uni Soviet ke arah yang  lebih baik. Di bawah kekuasaan Gorbhacev, dia ingin mengembalikan kejayaan Uni Soviet seperti pada masa kepemimpinan Lenin. Dia berusaha membangun Uni Soviet melalui kebijakannya yaitu Glasnost dan Perestroika.
Perestroika merupakan reformasi dalam segala bidang yang dilakukan oleh pemerintahan Uni Soviet. Reformasi ini mencakup bidang ekonomi, politik, birokrasi, budaya, dan sistem nilai yang terdapat dalam masyarakat. Diharapkan dengan adanya kebijakan tersebut, Uni Soviet dapat menata ulang sistem yang berlaku di negaranya dengan tujuan memperkuat sistem sosialisme. Kemudian kebijakan lainnya adalah Glanost. Glanost diartikan sebagai era keterbukaan. Kebijakan tersebut membawa angin positif bagi hak partisipasi masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Namun , dua kebijakan tersebut menjadi boomerang bagi Uni Soviet yang menganut sistim komunisme. Pasalnya setelah pemerintah Uni Soviet menerapakan kebijakan tersebut, masyarakat belum siap menerima ledakan perubahan ekonomi dan tidak sanggup menghadapinya. Sehingga memicu terjadinya pemogokan, aksi demonstrasi ,dan juga meningkatnya kriminalitas di Uni Soviet.
Tema besar yang diangkat dari kebijakan Glasnost dan Perestroika sebenarnya adalah demokrasi. Demokrasi ini disalahartikan oleh sebagian kelompok etnis untuk menyuarakan pendapat, agar mereka dapat keluar dari genggaman Uni Soviet. Kekhawatiran yang menyeluruh akibat adanya kedua kebijakan tersebut membawa dampak negatif bagi kehidupan bertetangga antar etnis. Adanya dominasi etnis tertentu dalam menentukan kebijakan sangat membawa pengaruh buruk, sehingga hal ini menimbulkan banyak perlawanan. Terdapat pasal yang mampu mendukung legalitas adanya perlawanan untuk memisahkan diri dari Uni Soviet. Yaitu “ Setiap Republik Uni berhak secara bebas keluar dari USSR”. Jika kita mengacu pada isi pasal tersebut, maka tidak heran jika tindakan anti pemerintah marak di Uni Soviet pada masa Gorbhacev.
Sehingga timbul lah kaum nasionalis yang ingin mengubah Uni Soviet menjadi Rusia. Muncul kaum nasionalis karena rasa tidak puas terhadap pemerintah atas kegagalan dan menangani problematika perekonomian yang dialami Uni Soviet. Kemudian terjadi banyak gejolak di ibukota Uni Soviet yang banyak menimbulkan korban. Sentiment anti Gorbachev pun bermunculan. Pada tanggal 8 Desember 1991, terjadi pertemuan rahasia tiga negara Uni tanpa mengundang Gorbhacev, yaitu : Boris Yeltsin (RSFSR), Leonid Kravchuk (Ukraina SSR), dan S.Shushkevich (Belarus SSR) yang mengumumkan berakhirnya Uni Soviet. Pada tanggal 24 Desember 1991, secara resmi Gorbhacev mengundurkan diri dari kursi kepresidenan Uni Soviet dan merupakan tanda berakhirnya perjalanan panjang sejarah Uni Soviet.
            Hemat saya,  Keterbukaan merupakan faktor yang sangat penting untuk mengembangkan dan memajukan negara dari berbagai sektor baik ekonomi maupun politik. Namun keterbukaan bisa menjadi malapetaka bila dianut oleh negara yang mempunyai presiden ditaktor 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar